4 Metode 3D Print Yang Populer

4 Metode 3D Print Yang Populer

        Sebelum saya memberi tahu metodenya, apakah kamu pernah mendengar tentang 3D printing sebelumnya? Dulunya, mesin printer hanya digunakan untuk mencetak gambar atau tulisan ke media seperti kertas, piring, plastik, foto atau dalam bentuk stiker. Namun setelah banyaknya perkembangan teknologi di dunia, akhirnya terciptalah 3D printer yang dapat membuat objek padat atau 3D dengan melalui file format digital. Berikut adalah 4 metode 3D print yang populer

1. Stereolithography

        Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D printing. Dengan cara menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju ke atas. Material yang digunakan adalah liquid (cairan) yang akan mengeras ketika liquid terkena sinar UV.         Chuck Hull diakui sebagai penemu proses pencitraan padat yang dikenal sebagai stereolithography, teknologi pencetakan 3D komersial pertama. Dengan berdirinya sistem 3D pada tahun 1986, ia memulai industri pencetakan 3D dan terus memimpin hingga saat ini, sebagai Chief Technology Officer 3D Systems.


2. Selective Laser Sintering (SLS)



        Selective Laser Sintering (SLS) adalah teknik manufaktur aditif yang menggunakan laser untuk menggabungkan beberapa material menjadi struktur padat model 3D yang sudah dibuat.

        Ini mirip dengan peleburan laser selektif; keduanya adalah instantiasi dari konsep yang sama tetapi berbeda dalam detail teknis. SLS adalah teknologi yang relatif baru sejauh ini, terutama digunakan untuk pembuatan prototipe cepat dan untuk produksi suku cadang komponen volume rendah.

        Proses SLS dikembangkan dan dipatenkan oleh Dr. Joe Beaman dan Dr. Carl Deckard di University of Texas pada pertengahan 1980-an di bawah sponsor DARPA.

3. Fused Deposition Modelling (FDM)


        Fused Deposition Modelling, juga dikenal sebagai Fused Filament Fabrication (FFF), adalah teknologi ekstrusi material, salah satu dari tujuh jenis utama teknologi manufaktur aditif. Fused Deposition Modelling adalah teknik pencetakan 3D yang paling banyak digunakan, dengan pengguna printer 3D terbanyak di seluruh dunia, dan biasanya merupakan teknologi pencetakan 3D pertama yang dikenal orang.

        Scott Crump mempelopori proses tersebut pada 1980-an di bawah istilah fused deposition modeling (FDM) yang terdaftar.


4. Digital Light Process (DLP)


Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yg hampir sama dengan SLA, perbedaannya hanya pada proses penyinaran digital saja. Sebagian dari liquid yang penuh akan disinari UV, yang akan membuat liquid mengeras, lalu objek yang mengeras akan tenggelam ke bawah dan menaikkan liquid berikutnya. Proses ini akan terus menerus dilakukan hingga objek 3D berhasil dibuat.

Digital Light Process dapat digunakan untuk mencetak item desain resin yang sangat rumit seperti mainan, cetakan perhiasan, cetakan gigi, patung, dan barang lainnya dengan detail halus. 

Meskipun deskripsi pertama dari 3D printer diterbitkan pada tahun 1964 oleh penulis sci-fi, Arthur C. Clarke. Baru pada tahun 1987 proses stereolithography (SLA), dikembangkan. Printer DLP segera menyusul, dan sering dibandingkan dengan pencetakan SLA. Direct Light Processing awalnya dikembangkan pada tahun 1987.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASALAH UMUM PADA MESIN 3D PRINTER DAN CARA MENGATASINYA