AYO KENALI 3D PRINTING! APA ITU 3D PRINTING? APA SAJA JENIS-JENIS 3D PRINT? BAGAIMANA CARA KERJA 3D PRINT?
Cetak 3D Printing
Sebelum saya menjelaskan apa itu 3D Printing, apakah kamu pernah mendengar tentang 3D Printing sebelumnya? Dulunya, mesin printer hanya digunakan untuk mencetak gambar atau tulisan ke media seperti kertas, piring, plastik, foto atau dalam bentuk stiker. Namun setelah banyaknya perkembangan teknologi di dunia, akhirnya terciptalah 3D Printer yg dapat membuat objek padat atau 3D dengan melalui file format digital.
Apa itu 3D Printing?
3D Printing merupakan terobosan baru dalam dunia teknologi. 3D Printer adalah mesin pencetakan untuk membuat benda padat atau 3D dengan menggunakan file dari format digital.
3D Printing ini diciptakan oleh Chuck Hull. Chuck Hull pertama kali muncul dengan ide pada tahun 1983, ketika dia menggunakan sinar UV untuk mengeraskan lapisan meja.
3D printing terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Stereolithography (SLA)
Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Dengan cara menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju ke atas.Material yang digunakan adalah liquid (cairan) yg akan mengeras ketika liquid terkena sinar UV.
2. Digital Light Processing (DLP)
Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yg hampir sama dengan SLA, perbedaannya hanya pada proses penyinaran digital saja. Sebagian dari Liquid yg penuh akan disinari UV, yang akan membuat liquid mengeras, lalu objek yang mengeras akan tenggelam ke bawah dan menaikkan liquid berikutnya. Proses ini akan terus menerus dilakukan hingga objek 3D berhasil dibuat.
3. Selective Laser Sintering (SLS)
Selective Laser Sintering (SLS) adalah teknik yg menggunakan laser untuk menggabungkan beberapa material menjadi struktur padat model 3D yg sudah dibuat.
4. Electron Beam Melting (EBM)
Electron Beam Melting (EBM) adalah teknik yg digunakan khusus untuk material yg berbahan logam. Itu menghasilkan bagian logam yang sepenuhnya padat langsung dari bubuk logam, memiliki sifat karakteristik dari bahan target. Sistem EBM membangun struktur dari bawah ke atas dengan memindai berkas elektron, terfokus untuk secara selektif melelehkan area bubuk tertentu. Ini membaca data dari model CAD 3D dan meletakkan lapisan bahan bubuk yang berurutan. Proses berlanjut sampai lapisan terakhir bagian dibuat.
5. Multi Jet Modelling (MJM)
Multi Jet Modelling (MJM) melibatkan lapisan photopolymer yang ditempatkan di atas satu sama lain dan dibantu dengan sinar UV. Metode ini juga dikenal luas sebagai metode Inkjet atau Polyjet. Selama proses pencetakan, objek 3D dibangun lapis demi lapis dengan menggunakan print head. Multi Jet Modeling memungkinkan untuk membuat objek yang kaya akan detail dan memiliki permukaan yang halus. Setidaknya dua print head digunakan untuk mencetak, sehingga elemen pendukung tambahan dapat dibangun. Hasilnya, overhangs pada objek dapat dibuat tanpa masalah.
6. Fused Deposition Modelling (FDM)
Fused Deposition Modelling (FDM) adalah teknologi manufaktur aditif yang membuat komponen 3D menggunakan benang bahan termoplastik atau komposit secara terus menerus dalam bentuk filamen. Extruder memberi filamen plastik melalui nosel ekstrusi, di mana ia dilebur dan kemudian secara selektif disimpan lapis demi lapis ke platform build di jalur otomatis yang telah ditentukan.Cara Kerja 3D Print
1. Membuat Model 3D Print
Untuk membuat model, kalian harus memiliki software khusus untuk membuat model 3Dnya yg nanti akan mendukung printer membuat objek tersebut. Contoh software untuk membuat model 3D yaitu Solidworks, AutoCAD, dan Inventor. Namun software tersebut tidak gratis, kalian harus beli terlebih dahulu. Jangan gunakan software bajakan, karena sangat beresiko mendapat sanksi.
Jika kalian ingin membuat 3D model ini tanpa mengeluarkan biaya. Ada juga software model 3D yg gratis, contohnya adalah Onshape. Kalian hanya perlu membuat akun dan bisa langsung mulai membuat 3D modelnya.
Langsung saja coba di websitenya onshape.com.
2. Export Model 3D Print menjadi File
Setelah kalian buat model 3Dnya, saya sarankan gunakan file STL saat kalian akan mengekspornya. Jika kalian membuat model 3D yg terdiri dari banyak part dan saat dimasukkan dalam software printing partnya terpisah, ikuti petunjuk dibawah.
Tekan klik kiri mouse, lalu seret hingga seluruh model 3D kalian tertutupi. Setelah itu klik kanan dan cari “Export”. Dan tinggal diatur saja untuk file, resolusi, dll.
Nanti pada saat kalian melihat filenya, partnya akan menyatu satu sama lain.
3. Masukkan Model 3D Print ke dalam Software Printing
Setelah kalian membuat model 3Dnya dan mengekspor ke file STL, sekarang kalian masukkan ke dalam software khusus printingnya. Untuk softwarenya kalian bisa gunakan software berikut ini:
1. Ultimaker Cura,
2. Sketchup,
3.TinkerCAD,
4. Sculptris,
5.Meshmixer,
6.3D Slash, dan
7.FreeCADS.
Sebelum kalian mulai mencetak, diharapkan untuk menyesuaikan pengaturan software printing agar sesuai dengan mesin printer yg akan digunakan.
4. Proses Pencetakan
Setelah menyesuaikan pengaturan sesuai dengan mesin printer yg akan digunakan, kalian bisa langsung memulai proses pencetakan. Lamanya waktu proses pencetakan ini, bergantung dari model apa yg akan dibuat. Tahapan dari proses ini adalah mesin printer membaca desain model 3D, lalu dibuat lapis demi lapis hingga menjadi objek utuh yg sesuai dengan desain model 3D.
5. Proses Finishing
Pada tahap akhir, kalian tinggal evaluasi saja apa ada kesalahan saat proses pencetakan atau untuk menyempurnakan model 3D kalian. Bisa juga kalian mix beberapa bahan dan warna, untuk membuatnya terlihat lebih menarik.

Komentar
Posting Komentar